Nama : Nani Purwanti
Kelas : 3 ea 11
Npm : 10208870
Siti bank , tabungan Atun
2/3 sektor 10jt
5/3 pemb. Debet giro 2jt
10/3 pemb. Kredit giro X 15jt
25/3 pemb. Debet tabungan Z 5jt
Rekap saldo
Saldo awal 1/4
Saldo akhir 31/3
Saldo Harian 10%
2/3 10jt D6 kas kr. tab. Atun
5/3 8jt D6 tab. Atun kas giro 5/3 10% x (5-2) x 10jt = x
365
10/3 23jt D6 giro kr tab. Atun 10/3 10% x 10-5 x 8jt = x
365
25/3 18jt D6 tab. Atun kr tab. siti 25/3 10% x 25 – 10 x 23jt = x
365
Total bunga Maret =
Terendah
31/3 10% x (31 – 2 + 1) x 8jt = x
365
Rata – rata
31/3 10% x 31 – 2 + 1 x rata-rata saldo = x
Saldo awal ¼ = saldo akhir + biaya
= 18 jt + x
= 18 jt + x
Dari data bank Siti dan tabungan Atun untuk merekap saldonya dengan cara yang pertama saldo harian (rekap saldo) dari transaksi yang terjadi dari tabungan Atun dilakukan pencatatan dan dihitung bunganya yang dihitung pada saat transaksi pada bulan itu pinbuk debet ke giro Karman diambil 2jt menjadi 8jt. Berapa lama uang mengendap 10jt. Tgl 10 yang di hitung untuk nominal 8jt dan seterusnya 5/t 25. Setiap bank wajib melakukan proses akhir hari & akhir bulan .
1. Akhir hari = menghitung , membuat, merekap saldo
2. Akhir bulan = menghitung bunga, dan saldo awal berikutnya
Transaksi akhir bank harus menghitung akhir bulan tgl 31 sehingga total bulan Maret + saldo akhir saldo awal bulan berikutnya. Saldo terendah dari tgl 2 – 31 nominal terendah tgl 2 yang dihitung rata2 saldo selama sebulan.
Menerjemahkan transaksi ke rekap saldo mana debet dan kredit
Giro 1 metode = saldo harian
Deposito = terendah
Total bunga tabungan, bunga giro, bunga deposito, menjadi total bunga i1 tabungan Atun
i1 = bunga bank yang harus di bayar
Bunga tabungan =
Bunga giro =
Bunga deposito =
Total bunga = i1
STRUKTUR PORTOFOLIO BANK UMUM
Aktiva (Buat apa bank dpt uang) Pasiva (bagaimana bank dapat modal)
(Use Of Found) ASSET LIABILITIES (Source Of Found )
Cash reserves Deposit III
Loan / kredit Securities II
Securities CapitaL I
Other asset
LIABILITIES
Sumber dana bank ad 3 :
1. Modal (dana pihak 1)
– Laba ditahan (retained earning)
– Saham
2. Security II (Pihak 2)
– Obligasi / hutang pihak lain
– Kredit likuiditas bank Indonesia (KLBI)
3. Deposit III (cash in flow)
– Tabungan (saving deposit ) dapat diambil melalui ATM dan Tunai
– Giro ( demand deposit) dapat di ambil memlalui bilyet giro dan cek
– Deposit (time deposit) berjangka, ARO (automatic roll), sertificate of deposit.
Liabilities terbagi menjadi 3:
– Deposit III (Cash in flow)
– Security II Obligasi / hutang, kredit likuiditas BI (KLBI)
– Capital I laba ditahan (retained) dan saham
Ada 3 hal yang membuat masyarakat menyimpan uang yaitu:
1. Interest (Bunga)
2. Trust (Prudent bank) dapat di percaya
3. Transfer of risk (Bank bisa menjadi penjamin resiko
ASSET
Asset terdiri dari
– cash reserves
– loan / kredit (loan to deposit ratio L/D + CAP x 100 % )
– Securities (saham, piutang, obligasi)
– other asset
Yang terbesar di loan / kredit cash out flow bank boleh member kredit max 110% LDR (loan to deposit ratio) setiap orang yang meminjam uang min 100 juta dapat menyalurkan 110juta
– Bank boleh menggandakan uang 110 juta
– Setiap kredit yang disalurkan bank harus cukup 110
– KUK / KUR kredit usaha rakyat
Pemerintah memerintahkan loan yang tersalur 20% dari kredit yang disalurkan bebentuk pinjaman usaha kecil. Uang deposit dan capital tersalur ke kredit untuk mencari i2 cash reserve ( bank wajib mempunyai uang tunai yang cukup) min 80% dari deposit.
Ada 2 tolak ukur
– Harus mempunyai uang tunai
– Harus menyimpan uang di BI r/k kliring besarnya min 80 % dr deposit nama aturannya legal reserce
Di Indonesia bank ada 3 :
– Bank Sentral (BI) tidak boleh melayani nasabah
– Bank Umum ( bisa melayani kliring lalu lintas moneter, mmpunyai simpanan di BI
– Bank BPR
Cek bilyet giro bisa mengganti uang tunai , cek dapat menjadi lalulintas moneter
Securities pengguna dana saham obligasi menggalang dana bank kasi pinjam piutang
Mengapa naroh uang di BI Sebagai tolak ukur likuiditas dan sebagai transaksi kliring
Aktiva dan pasiva
Ada 2 cara : debet dan kredit
Debet diliabilities (-) kredit (+)
Debet asset (+) kredit (-)
Transaksi ada 2:
Transaksi tunai berhubungan dengan kas
Transaksi pinbuk d/k berhubungan dengan pemindahan bukunya, posisi rekening pinbuk D tabungan x ke y di liabilities / pasiva tabungan x berkurang di pindah ke y sehingga D tabungan kredit = tabungan y pinbuk D tabungan x untuk membayar KPR (asset aktiva) tabungan debet tabungan x berkurang kreditnya KPR berkurang karna sudah di bayar utang lewat tabungan / tunai tabungan x 10 juta D tabungan x kreditnya y kas.
D C
E
BI B
F A
Contoh kasus :
Ada 5 Bank yang saling mengirim surat dsb. Setelah di bales lwat kurir untuk mngirim masing-masing surat lama – lama saling mengenal cara efisien untuk mempermudah dan efektif mereka akhirnya bertemu di satu tempat untuk menukar surat tanpa ke bank masing- masing tujuan. Di warung (BI) mereka harus iuran masing- masing (r/k pd BI) di wajibkan 8 % dari deposit ini peristiwa (kliring) bagian lalu lintas moneter.
A L A L A L
r/k pd BI tab r/k pd BI tab
giro giro
deposito
BI Karman Siti
Contoh kasus 2 :
Siti mencatat aktiva mempunyai nasabah Gino menyimpan dalam bentuk Giro dapet menukar uang dengan cek, bilyet akhirnya beli krupuk ke Atun ( pengusaha krupuk), Atun (nasabahnya Karma) merupakan tabungan dan giro , krupuk dibayar cek sama Gino sebesar 15 juta. Pada saat itu bank tidak mencatat apa-apa cek yang mengeluarkan bank siti yang dikeluarkan Gino, Atun mencairkan harus di sititapi atun maunya di Karman, lalu karman disuru untuk mencairkan cek ke tabungan Atun.
Karman telpon Siti lewat perantara BI lalu kirim surat ke BI (nota debet keluar).
Maka dana BI bertambah, D r/k Siti krm r/k Karman
pada saat itu karman akan mencatat, D r/k pd BI krm tab. Atun
pada saat di kirim surat (gironya Gino ada dana jadi tdk dibales).
Kalau tidak ada balasan Siti mengirim surat tolakan kliring jurnal di balik D6 r/k pd BI kr. giro Gino menjadi kr. r/k pd BI D6 tab. Atun. Atun dan Gino jadi partner bisnis dan berpacaran. Saat Atun ultah Gino meminta bantuan pada Siti untuk membelikan hadiah, Sitipun menyuruh Gino mentransfer uang sejumlah 50juta dr tab. Gino, Siti mencatat mengiim surat nota kredit kluar ke BI kr. r/k pd BI D6 tab.Gino, Atun mencatat D6 r/k pd BI kr. tab Atun, BI mencatat D6 r/k pd Siti kr tab. Karman.
SURAT SALDO di BI
NDK (nota debet keluar) Karman +
DDM (dana debet masuk) Siti – + = (menang kliring)
NKK Siti – – = (kalah kliring)
NKM Karman +
Tolakan +/-
+ / –
Tidak jadi masalah yang jadi masalah berpengaruh pd simpanan di BI min 8%, Siti punya deposit 100jt menyimpan di BI r/k pd BI 8% = 8jt setelah kliring kalah 3jt, dana di BI tinggal 5jt r/k BI = 8% harus segera menambah dana 3jt, bila tidak menambah maka akan di likuidasi. Siti harus meminjam uang ke yang menang kliring namanya (call money) = 0.n bunga peramalan. Pada beberapa tidak mau mau menyimpan, untung Siti menyimpan r/k pd BI = 10 jt (r.r wajib = 8% = 8jt yang lebih excess reserce 2jt) liring terjadi ada transaksi antara Siti dan Karman atau orang lain kalau transaksi dilalukan masih dalam lingkungan Siti tidak ada kliring.
PENGERTIAN BANK SITI
Sistem Keuangan Dunia
Sistem keuangan dunia atau mayoritas di perekonomian semua negara didunia ini menganut sistem berbasis bunga. Dalam ruang lingkup domestik tercipta sebuah sistem keuangan yang menitik beratkan pada kebijakan ekonomi menuju keseimbangan menggunakan instrumen bunga., sehingga bunga menjadi variabel vital dalam penyusunan kebijakan ekonomi baik moneter maupun fiskal. Pada ruang lingkup dunia, perekonomian berbasis bunga membentuk corak interaksi keuangan menjadi khas. Dari perspektif kritis, bunga membuat sistem keuangan dunia menjadi pincang, dimana negara-negara miskin dan berkembang harus terus tergantung secara financial kepada negara maju. Sifat pre-determined return yang dimiliki bunga akan membuat prilaku para pemegang kapital cenderung menggunakan uangnya sebagai alat untuk men-generate pendapatan melalui sektor financial daripada mendapatkan keuntungan melalui aktifitas produktif disektor riil. Kecenderungan ini pada tingkat negara semakin memperdalam kepincangan financial dunia. Negara – negara maju menjadi korban debt adicted, sementara negara – negara miskin dan berkembang tak pernah bisa bebas dari jeratan utang yang terus menggelembung.
Kecenderungan globalisasi yang mengedepankan peran korporasi swasta dalam pengaturan perekonomian, terlihat juga dalam sistem keuangan. Menyerahkan kekuasaan ekonomi pada kekuatan pasar berarti menyerahkan arah kebijakan ekonomi khususnya keuangan kepada para CEO – CEO institusi keuangan besar dunia. Sudah menjadi pemahaman umum, bahwa pasar keuangan begitu rentan diintervensi oleh berbagai kepentingan. Kepentingan-kepentingan yang memanfaatkan sensitivitas pasar keuangan terhadap informasi atau bahkan sekedar rumor. Sehingga penciptaan sebuah informasi yang cenderung bersifat asimetris yang sebenarnya merefleksikan sebuah ketidak-transparannya pasar, menjadi lumrah dalam pasar keuangan. Dan akhirnya, melalui kelemahan ini pemain-pemain pasar keuangan memperoleh peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam perspektif lain, Joseph E. Stiglitz menjelaskan kecenderungan yang sama . Stiglitz mengungkapkan bahwa pergeseran corak ekonomi kapitalisme modern dari pertanian kepada manufaktur dan dari manufaktur kegagasan (ditandai dengan munculnya industri-industri maya (dotcom industry) yang membuat wajah dan akselerasi pertumbuhan perekonomian ada pada tingkat yang lebih lanjut, membuat faktor informasi menjadi pusat perhatian aktifitas ekonomi modern. Dengan demikian, siapa yang menguasai informasi merekalah yang berkuasa di pasar, merekalah yang akan menikmati kue profit yang terbesar. Kemudian dengan globalisasi yang bersenjata privatisasi, informasi kemudian dikendalikan para pelaku-pelaku pasar yang berorientasi profit. Dan demi profit mereka melakukan segala hal untuk bisa menguasai informasi, bahakn sampai memanipulasi informasi yang ada, baik dengan memutarbalikkan informasi atau menciptakan informasi yang salah bagi pasar.
Pada akhirnya di sektor financial kepentingan profit yang menjadi motif konsisten bagi para pelaku di pasar financial menghambat kepentingan kolektif yang menginginkan kestabilan sistem keuangan. Kontradiksi ini terlihat jelas dalam kecenderungan mekanisme perekonomiankhususnya keuangan dunia modern.
Dengan karakteristik pasar modern yang ada saat ini, pada hakikatnya kejujuran menjadi nilai yang vital dibutuhkan oleh pasar dalam menciptakan sebuah mekanisme pasar yang sehat dan membangun. Karena baik menjaga agar informasi pasar tetap selalu transparan maupun informasi tersebut benar adanya, diperlukan satu nilai kejujuran. Namun prilaku yang jujur harus berhadapan dengan kepentingan profit, dimana keduanya tidak selalunya satu arah dengan tujuan kejujuran seiring dengan perkembangan usaha. Interaksi keduanya inilah yang kemudian membuat wajah ekonomi Klasik yang mendewakan kekuatan pasar tercoreng, karena teori mereka tidak pernah memiliki fakta dalam perekonomian. Yang abadi terjadi adalah asimetris informasi, tidak transparan, misalokasi produksi, dan tidak meratanya distribusisumber daya.
Apa obat konvensional melihat permasalahan ini? Secara sistemik konvensional tidak memiliki spesifik obat untuk permasalahan ini. Paradigma mekanisme pasar yang menuju pencapaian kepuasan pribadi yang maksimal menggunakan nilai-nilai ego manusia, membuat konvensional tidak memiliki daya tahan secara sistemik mengatasi masalah ini.
Sementara Islam memiliki limitasi sistem yang cenderung menjadi alat untuk mencegah kecenderungan permasalahan di atas muncul. Diantaranya adalah ketentuan pelarangan riba dan judi atau spekulasi. Selain itu Islam memiliki landasan nilai dan norma berupa akidah dan akhlak yang secara awal telah membentengi sistem dengan prilaku pelaku-pelakunya (muslim) yang seiring dengan sistem ekonominya. Bab ini ingin menjelaskan seperti apa prinsip syariah ini mampu mengatur aktifitas ekonomi tanpa perlu berefek samping seperti yang telah dijelaskan diatas. Selain itu selanjutnya akan dijelaskan urgensi absensi riba dan spekulasi dalam perekonomian serta alternatif konsep keuangan Islam.